Khayalan Tingkat Tinggi

Tidak semua orang bisa belajar dengan cara yang sama. Ada yang bisa dengan mudah melakukan virtual listing atau khayalan tingkat tinggi dalam otak kepalanya, lalu menghafalkan dan memahaminya. Tapi sebagian orang harus menciptakan sebuah ilustrasi, mereka sebentuk diagram, atau seperti meletakkan benda-benda dalam sebuah ruangan, sehingga melihat jelas hubungannya antara satu komponen dan lainnya. Itulah kenapa para siswa seringkali diberikan kertas untuk mencoret dan menghitung pada saat ujian yang terkait dengan hitung-menghitung.

Sebagian manusia dibekali dengan kemampuan audibel yang kuat, memahami sesuatu cukup dengan cara mendengarkan dan mereka akan merekam serta mampu mengurutkannya secara runtut. Ciri khas pertanyaan orang semacam ini adalah, “Itu apa sih? Mengapa begitu?” Terkadang malahan mereka mampu bertanya dengan mengulang secara persis apa yang baru saja didengarkannya.

Sementara sebagian lainnya kuat secara visual. Mereka ini akan sangat tersiksa jika hanya mendapatkan instruksi secara lisan atau diberi buku penuh teks. Seringkali yang mereka butuhkan adalah sekilas penggambaran visual tentang apa-apa yang harus mereka mengerti, baik berupa sebentuk skema, sepotong grafik, maupun pola-pola tertentu. Selanjutnya biarkan mereka mencoret-coret, menggambar, maupun membuat alur di catatan masing-masing untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam peta secara virtual. Orang visual belajar dengan cara membuat sebongkah peta visual secara virtual dalam kepalanya. Ciri pertanyaan khas orang ini adalah, “Apa hubungan A dan B? Apa relevansi ini dengan itu?”

Bagaimanakah dengan anda? Apakah anda seorang audibel? Ataukah seorang visual? Kebetulan saya berada diantara keduanya, terkadang saya merasa sebagai audibel, karena seringkali pada waktu ujian dahulu kala kertas untuk mencoret yang disediakan pengawas saya kembalikan dalam keadaan perawan. Hal itu karena saya seringkali lebih suka menghitung secara virtual, mengoptimalkan daya imajinasi dan menciptakan khayalan tingkat tinggi. Namun dilain kesempatan, saya juga suka membuat guratan-guratan, baik berupa ilustrasi, skema, alur maupun sekadar penghias catatan saat masih sekolah dulu. Ataukah mungkin hanya karena pengaruh Libra yang memang dikenal sebagai pecinta keindahan? Entahlah…

Gambar ilustrasi disabot secara keji dari sini.